ipa ‘10
Orang-orang bergegas mendatangi ruang sekretariat PSB (Penerimaan Siswa Baru) MAN Tanggeung Tahun Ajaran 2007-2008. Dalam benak mereka tertuang sebuah harapan yang besar, dan itu tidak lain adalah agar dirinya diterima secara sah oleh lembaga yang berada di bawah naungan Departemen Agama. Lembaga tersebut memang bukan superior, tetapi pada tahun 2007 berhasil merekrut lebih kurang 250 siswa baru, meskipun disekitarnya banyak sekolah yang sederajat dengannya.
Setelah mengalami berbagai proses, dari mulai testing hingga MOS, maka sebagian besar dari mereka dinyatakan lulus secara sah sebagai siswa MAN Tanggeung, bukan calon siswa lagi.
Pada tahun tersebut MAN Tanggeung membagi siswa baru ke dalam 6 (enam) kelas, kami termasuk di dalamnya. Kami dibimbing dan dididik oleh guru-guru yang jumlahnya lebih kurang 40 orang. Selama satu tahun kami menjalani kegiatan di kelas X.
Pada akhir Tahun Pelajaran 2007-2008, para siswa kelas X mulai menentukan jurusan yang akan mereka ambil di kelas XI, ada jurusan IPA dan IPS.Untuk jurusan IPA memang harus menjalani beberapa test yang diselenggarakan oleh lembaga. Peminat jurusan IPA pada tahun tersebut lebih kurang 80 orang. Namun, siswa yang dinyatakan naik ke kelas XI IPA berjumlah 32 orang. Satu dari mereka memutuskan untuk pindah sekolah. Jadi, siswa yang resmi tinggal di kelas XI IPA berjumlah 31 orang, dan itulah kami.
Di kelas XI, kami mulai beradaptasi kembali dengan teman-teman baru. Maklum, sebagian dari kami masih malu-malu untuk saling menyapa. Hari demi hari, pekan demi pekan, bulan demi bulan telah kami lewati. Banyak sekali kisah yang tak dapat terlukiskan pena. Banyak kisah manis dan tidak sedikit pula kisah yang mengiris hati bak diiris sembilu. Semua itu telah kami lalui bersama, dan pada akhir Tahun Pelajaran 2008-2009, kami dinyatakan naik ke kelas XII.
Di kelas XII tak banyak yang berubah dari kami. Di kelas itu, kami dituntut belajar sungguh-sungguh untuk menghadapi UN (Ujian Nasional). Ya, walaupun menurut kami masih banyak waktu untuk mempersiapkan itu, tapi, guru-guru kami tak pernah lelah memberi motivasi kepada kami.
Kami menyadari bahwa suatu saat kami harus meninggalkan sekolah yang kami cintai ini. Oleh karena itu, salah seorang dari kami berinisiatif untuk membuat sebuah media digital sebagai sebuah tempat dimana kami akan dibawa kembali pada suasana saat menjadi siswa MAN Tanggeung. Dan inilah hasilnya. Walaupun hanya sebuah blog, tapi setidaknya blog ini bisa membuat kami bernostalgia dan kembali pada saat kami masih berstatus siswa MAN Tanggeung.(ipa ’10).
Teman-teman juga bisa mendownload/unduh foto-foto, klik di sini! atau di sini!